Friday, October 25, 2013 1 komentar

Pesona Pulau Rote

Kalau kamu belum tahu, Pulau Rote ini adalah sebuah pulau kecil yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Pesona alam pulau eksotis ini sangat terkenal hingga ke manca negara. Tidak hanya keindahan alamnya, gelombang laut di sekitar pantainya adalah gelombang laut yang terpanjang di Indonesia.
Keindahan lingkungan alamnya sangat mempesona, airnya sangat jernih, bukit-bukit yang terjal, dan sabana yang membentang di sekitar pulau. Pantai di pulau Rote memiliki pasir putih dan ombak laut yang cukup tinggi. Selain itu, tradisi masyarakat setempat masih dijaga dengan baik, mulai dari tenunan ikatnya yang menarik dan permainan alat musiknya yang unik.
Artikel lain: Keindahan pantai Widarapayung
Para pengunjung sering menggunakan pantai di Pulau Rote ini untuk olah raga air, seperti snorkling dan juga kegiatan menyelam. Kehidupan laut di pantai tersebut sangat banyak ditinggali oleh berbagai jenis ikan tropis, salah satu ikan yang cukup terkenal adalah ikan pari manta. Ombak di pantai ini sering digunakan untuk kegiatan berselancar, dimana gelombang ombaknya cukup tinggi dan berjumlah 8 gulungan ombak yang sangat menantang. Selain itu, sunset di pantai ini juga sangat terkenal keindahannya.
Tradisi unik di pulau Rote ini adalah ritual memohon turunnya hujan, dimana masyarakat setempat yang melakukan ritual tersebut menggunakan pakaian adat yang khas, seperti Ti’i Langga dan juga Bula Molik, dengan diiringi oleh sebuah alat musik yang sangat khas, yaitu Sasando. Alat musik Sasando ini mirip dengan alat musik Harpa, namun tanpa chord.
Alat musik Sasando tersebut hanya bisa dimainkan beberapa orang saja. Bahkan penduduk lokal pun tidak semuanya bisa memainkan alat musik yang unik ini. Itulah sebabnya alat musik ini terancam punah karena sangat sedikit orang yang mampu memainkannya dengan baik.
Salah satu hewan unik yang berada di pulau Rote adalah spesies kura-kura berleher ular. Hewan ini sering diburu oleh para kolektor hewan dan membuatnya menjadi langka. Kura-kura berleher ular ini biasanya hidup di rawa, danau, dan sawah di sekitar pulau Rote.

1 Response to Pesona Pulau Rote

November 21, 2013 at 12:55 AM

gereja masa depan adalah generasi muda masa kini, sebab tidak mungkin bapak - bapak kita terus ada untuk gereja , sebeb akan ada perubahan dari generasi kegenerasi, mari lihat baik - baik bahwa kita butuh terus melanjutkan kebangunan rohani, dan kebangunan rohani hanya bisa terus berjalan jika kahidupan rohani itu dapat diturunkan dari generasi - ke generasi, kita butuh belajar dari pengalaman gereja di barat, amerika dan australia bahwa mereka kehilangan generasi penerus dari kebangunan rohani, sehingga gereja menjadi kosong, di jual dan beralih fungsi, memang kita tidak dapat pungkiri bahwa penyebab dari keadaan ini bukan hahya kegagalan generasi estafet, tetapi jika diperhatikan maka, kita bisa temukan dalam alkitab juga menerangkan bahwa bangsa Israel juga mengalami masa ini, mari kita gereja berbenah sehingga kita tidak hanya melihat apa yang ada didepan mata namun, kita dapat membangun satu pola berpikir yang konstruktif tentang gereja, gereja tidak hanya berbicara tentang orang dewasa, kemudian pemuda serta anak- anak adalah nomor dua, mari bangun suatu pemikiran baru bahwa kita tidak ingin terjebak dalam eforia kebangunan rohani hanya dalam satu generasi saja namun kita butuh melihat lebih dalam dan jauh sehingga kebagununan dan pola serta nilai rohani yang kuat dapat terus mengalir dari masa ke masa,

Post a Comment